Stronger Together: Keluarga yang Beriman, Berharap, dan Saling Mengasihi

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini.  (Yosua 24:15)

Kita patut bersyukur kepada Tuhan yang telah memimpin kita melewati tahun 2025 hingga saat ini, meski penuh tantangan dan pergumulan. Setiap keluarga pasti menghadapi masa masa sulit, tetapi kita boleh bersaksi bahwa kasih dan anugerah-Nya selalu cukup untuk menopang kita. Memasuki bulan-bulan terakhir di 2025 ini, mari kita siapkan hati untuk melangkah dengan iman, berharap hanya kepada Tuhan yang setia. Sebagaimana Yosua menetapkan komitmen keluarganya untuk tetap setia kepada Tuhan, sesuai yang yang tertulis di dalam nats utama renungan edisi ini, kita diundang untuk menjalani kehidupan dengan landasan yang kokoh di dalam Kristus. Ada tiga hal penting yang setiap keluarga perlu renungkan untuk mengarungi tahun ini: iman, pengharapan, dan kasih.

  1. IMAN YANG TEGUH KEPADA TUHAN (MAZMUR 127)

Hidup sering kali penuh dengan ketidakpastian. Namun sebagai keluarga Kristen, kita dipanggil untuk hidup dengan iman yang teguh. Iman ini tidak hanya tentang percaya kepada Tuhan dalam hal besar, tetapi juga diperlihatkan dalam keseharian kita. Saat kita bekerja, saat kita bercengkrama dengan keluarga, saat kita menjalankan bisnis, berelasi dengan sesama, dan juga aktivitas lainnya. Beriman juga berarti membawa keluarga untuk terus bersandar kepada Firman-Nya dan memohon hikmat-Nya dalam setiap keputusan yang kita ambil. Mulailah membiasakan untuk seluruh keluarga berdoa bersama, dan merenungkan firman Tuhan bersama, supaya keluarga bisa bertumbuh ke segala arah kepada Kristus

  1. PENGHARAPAN YANG SELALU BERPUSAT PADA KRISTUS. (ROMA 5:5)

Meski kita tidak boleh terlalu pesimis, dan tetap selalu bersemangat, kita tetap menyadari bahwa hidup belum tentu akan semakin lebih mudah daripada waktu-waktu sebelumnya. Namun, pengharapan kita tidak ditentukan oleh keadaan, melainkan oleh janji-janji Tuhan. Sebagai keluarga, mari kita terus mengingat bahwa pengharapan sejati hanya ditemukan di dalam Kristus. Untuk menjaga pengharapan ini, setiap keluarga perlu secara konsisten membangun waktu doa bersama secara rutin dan bertumbuh ke segala arah kepada Kristus melalui pemuridan dalam keluarga.

  1. KASIH YANG DIWUJUDKAN SECARA NYATA DALAM KELUARGA. (KOLOSE 3:14)

Kasih adalah pengikat yang sempurna. Sebuah keluarga yang hidup dalam kasih akan mencerminkan karakter pengikut Kristus yang sejati (Yohanes 13:35). Kasih ini terlihat dalam kesabaran, pengampunan, dan kerelaan untuk melayani satu sama lain. Kasih dalam keluarga juga akan menjadi kesaksian bagi dunia bahwa Kristus adalah pusat hidup kita.

Membangun keluarga yang kokoh di dalam Tuhan bukanlah tugas yang mudah, tetapi itu adalah panggilan yang mulia. Setiap keluarga perlu memprioritaskan pembangunan kerohanian melalui disiplin rohani seperti membaca Firman, berdoa, dan berdiskusi tentang kebenaran Alkitab. Dengan cara ini, kita akan lebih siap menghadapi tantangan apa pun yang mungkin datang. 

Marilah kita melangkah dengan keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Sebagaimana Dia setia di tahun 2024, Dia pun akan setia di tahun 2025. Tetaplah tekun, tetaplah beriman, dan tetaplah setia dalam pengharapan. Ingatlah bahwa keluarga yang berakar dalam Firman Tuhan tidak akan goyah meskipun badai melanda.

PERTANYAAN REFLEKTIF:

  1. Bagaimana keluarga kami memiliki hikmat dalam setiap keputusan dan rencana di tahun 2025? 
  2. Apakah keluarga kami sudah memiliki kebiasaan doa bersama dan bagaimana kami bisa meningkatkan disiplin ini? 
  3. Apa langkah konkret yang dapat kami lakukan untuk menunjukkan kasih Kristus dalam keluarga kami, dan juga kepada orang lain?

Dapatkan artikel keluarga dan renungan-renungan yang dapat Anda gunakan untuk mezbah keluarga Anda, dengan mengunjungi: https://www.familyasateam.org

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest