FILM “CAPTAIN AMERICA : BRAVE NEW WORLD” – Harapan Palsu atau Harapan Sejati?

Thaddeus Ross menjadi Presiden baru AS, mengajak Sam Wilson sebagai penerus dari Steve Rogers, sang Captain America sebelumnya, untuk mendukungnya. Namun, Sam Wilson masih menghadapi pertempuran batin yang besar, karena tidak mudah baginya untuk menggantikan sosok legendaris seperti Steve Rogers. Di tengah kebimbangannya, Sam menemukan dirinya terlibat dalam konflik yang jauh lebih besar.

Tentara Amerika Serikat tengah menghadapi ancaman global yang berbahaya, dan adanya sebuah komplotan jahat yang berencana untuk menghancurkan dunia melalui taktik adu domba. Sam harus menemukan cara untuk menghentikan otak di balik komplotan tersebut, agar dunia tidak masuk ke dalam kekacauan dan perang yang mengancam keselamatan umat manusia.

Ada beberapa hal positif yang bisa dipelajari dari film ini, antara lain:

  • Sam Wilson menunjukkan teladan pengorbanan diri yang sejalan dengan prinsip Kerajaan Allah, di mana seorang pemimpin rela mengorbankan dirinya untuk melayani dan melindungi banyak orang (Yohanes 15:13).
  • Film ini juga mengandung nilai pentingnya keberanian untuk mengatasi ketakutan, yang sejalan dengan perintah Tuhan untuk tidak takut karena Ia menyertai umat-Nya (Yosua 1:9).
  • Karakter dalam film ini, Sam Wilson, mengedepankan pentingnya bekerja sama melampaui perbedaan. Meski ia berbeda pandangan dengan Presiden Ross, tapi ia menghormati dan mendukung sang pemimpin negara. Ia pun mengajak Joaqin Tores (Falcon) dan Isaiah Bradley untuk berjuang melindungi umat manusia, meski memiliki beda pandangan dengan sang presiden. Hal ini mencerminkan prinsip Kerajaan Allah tentang menghormati pemimpin yang Tuhan tempatkan di atas kita.

Namun film ini juga memiliki sejumlah hal negatif yang perlu diperhatikan agar jangan sampai mempengaruhi pandangan kita dan keluarga kita, antara lain:

  • Beberapa bagian dari film ini menggambarkan nilai-nilai moral yang ambigu, di mana tindakan yang sebenarnya salah dianggap benar jika untuk tujuan tertentu. Ini bertentangan dengan prinsip Alkitab bahwa kebenaran harus dijalani tanpa kompromi dengan dosa.
  • Seperti kebanyakan film superhero lainnya, aksi kekerasan untuk menyelesaikan permasalahan terlihat jelas di film ini, bahkan terkesan berlebihan. Hal ini bisa menanamkan pemahaman yang salah tentang mengatasi masalah dan kejahatan dengan kekerasan, yang mana bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus tentang kasih dan pengampunan (Matius 5:39). Selain itu juga terdapat penekanan yang berlebihan pada kemampuan manusia untuk menyelamatkan dunia tanpa melibatkan Allah, yang dapat mengarahkan pada pengabaian kebutuhan akan penebusan Ilahi.
  • Dalam film ini kurang terlihat pentingnya dukungan keluarga. Hal ini bertentangan dengan apa yang kita temukan di Alkitab tentang bernilainya keluarga di mata Allah, bahkan Yesus sendiri pun lahir dan dibesarkan di dalam sebuah keluarga.
  • Film ini juga tidak menekankan pandangan iman dan kebergantungan kepada Tuhan, dan malah mengesankan ketergantungan pada kekuatan dan hikmat sendiri, terutama kepada sang superhero. Padahal kita perlu selalu bergantung kepada Tuhan (Yeremia 17:7), dan kita perlu berdoa meminta hikmat untuk mengatasi masalah-masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita.

Mari kita ambil dan terapkan hal-hal yang baik dari film ini di dalam keluarga kita, dan jangan meneladani hal-hal yang negatif. Kita menjadi pemimpin yang melayani, baik di rumah, gereja, maupun komunitas, dengan teladan Kristus yang mengutamakan kebutuhan orang lain. Kita juga menghormati keluarga sebagai lembaga yang Tuhan tetapkan, dengan mempraktikkan kasih, pengampunan, dan pengorbanan di dalamnya (Kolose 3:13). Serta dalam menghadapi tantangan hidup, tetaplah mencari kehendak Tuhan melalui doa dan firman-Nya, bukan bersandar pada kekuatan sendiri atau hal-hal yang sifatnya duniawi (Yakobus 1:5).

Dapatkan renungan dan artikel yang penting bagi keluarga Anda, kunjungi: www.familyasateam.org

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest