Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. (Yehezkiel 28: 15-16)

Pengkhianatan dimulai di Taman Eden. Sebetulnya jika ditarik ke belakang, pengkhianatan pertama dimulai oleh malaikat – ketika Lucifer memberontak kepada Allah dan membawa konco-konconya dengannya. Lucifer, malaikat yang paling agung dan dari semua malaikat yang Allah ciptakan menjadi sombong dan jatuh. Ia mengkhianati Allah. Mengkhianati sang Pencipta, sehingga namanya berubah menjadi Setan.

Kisah pemberontakan kira-kira sebagai berikut:

• Pada mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi, Ia memenuhinya dengan hal-hal yang baik.
• Kemudian Allah menciptakan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupaNya. Ia memerintahkan untuk berbuah dan berlipat ganda. Dan Ia menempatkan mereka di Taman Eden untuk memeliharanya.
• Di taman itu, Allah berjalan dengan manusia penuh keharmonisan.
• Tetapi sang penyusup, si pendusta, musuh Allah berusaha mendekati manusia.
• Ia mendustai Adam dan Hawa. Sayangnya mereka mendengarkan kisah akal busuk Setan yang dibungkus dengan cerita manis, manusia  jatuh dalam pencobaan, dan berdosa.
• Hubungan manusia dengan Allah berubah selamanya. Dari damai dan sukacita berubah menjadi perpisahan dan duka.
• Tetapi Allah, Ia membuat korban dan mengambil dosa manusia. Ia memulihkan mereka.
• Kemudian Allah membuat janji, tersembunyi di balik kutuk. Si jahat, manusia, akan menerima akibat kutuk itu. Tetapi, satu hari ada Anak Allah  yang dijanjikan, yang akan mengalahkan si jahat.
• Mengetahui akan hal ini, si jahat terus bekerja untuk menghancurkan garis keturunan Mesias.
• Namun si jahat gagal mencegah kelahiran Mesias. Gagal membunuh waktu bayi. Meskipun berusaha menghancurkannya lewat penyaliban. Si Iblis tetap gagal. Sama seperti terjadi di Taman Eden, si pemberontak dan pengkhianat itu terus bekerja dalam dunia ini, berusaha menentang pekerjaan Alah dan menghancurkan orang-orang yang mengasihi Yesus.

Pengkhianatan adalah taktik favoritnya. Tapi Allah kita menang atas segala taktik jahat itu. Drama pengkhianatan berakhir dengan kekalahan. Tapi kisah pengorbanan berakhir dengan kemenangan.

POKOK PIKIRAN:

Tak ada kemenangan lewat pengkhianatan, tak ada pengorbanan yang sia-sia ketika kita melawan pengkhianatan dengan ketaatan kepada Allah.

AYAT HAFALAN: 

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7)

PERTANYAAN PERENUNGAN:

Ketika si pendusta membisikkan sesuatu kepada kita untuk mulai memberontak kepada Allah, langkah apakah yang kita ambil untuk mengalahkan taktik jahatnya  itu?

Ps. Dedy. S. Ginta