Processing...

NUBUATAN PENGKHIANATAN - MINGGU PRA PASKAH KE-4


Diposting oleh | Thu, 06 Apr 2023 14:53:52


Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. (Roma 12: 19)



POKOK PIKIRAN

Bawalah segala luka dan duka dari pengkhianatan yang dialami kepada Allah.

 

AYAT HAFALAN 

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. (Roma 12: 19)

 


Mazmur 109 sering disebut disebut Mazmur Mesianik, tetapi sebagian penafsir mengkategorikan  Mazmur ini sebagai  “Mazmur Iskariot.” Mazmur ini mengungkapkan gambaran nubuatan tentang pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus Kristus.

Mazmur ini menggambarkan  kesaksian yang memilukan dari seorang raja  yang begitu berduka dan kecewa akan sebuah pengkhianatan. Seperti Kristus yang menderita karena pengkhianatan Yudas dan penyangkalan Petrus, Daud banyak mengalami hal serupa s dalam kehidupannya. Raja Saul, diprovokasi iri hati, berusaha membunuh  Daud. Absalom berusaha mengkudeta Daud, ayahnya, dan Ahitofel , salah satu penasihat dan orang kepercayaan Daud, juga sama- sama mengkhianati dan bersekongkol dengan putra Daud. Simei, dari suku Benyamin, mengutuki Daud, melempari dengan batu dan menuduh Daud ketika sang Raja melarikan diri dari istananya di Yerusalem.

Mazmur ini  dimulai dengan seruan Daud yang memohon kepada Allah, “ Ya Allah,  janganlah berdiam diri.” (ayat 1) Ia kemudian menggambarkan dosa-dosa musuhnya sebagai  pemfitnah, pembohong, penipu (ayat 2) dan penuh kata-kata yang membenci dan menyerang (ayat 3).  Daud meminta pembelaan dari Allah atas orang-orang yang berlaku tidak adil.

Berbalik dari fokus nya pada orang fasik yang adalah musuh-musuhnya dan ketidak adilan yang ia terima, Daud memohon kepada Allah untuk menjadikan ia objek belas kasihanNya (109:21). Doa dengan hati yang hancur,  Daud memohon belas kasihan dan mengakui ketidak layakkanya. “Sebab sengsara dan miskin aku, dan hatiku terluka dalam diriku.”  Kedukaan sang raja membuat  ia menghargai keindahan kehidupan, yang melintas seperti  sebuah bayang-bayang. Meskipun sebagai raja, ia telah menjadi objek olok-olok, sama seperti orang-orang mengolok-olok Yesus ketika Ia tergantung di salib. Bahkan para musuh  mendekati dan menggeleng-gelengkan kepalanya. (ayat 25).

Meresponi pengkhianatan, Daud berseru kepada Allah memohon kemurahanNya, sehingga kasih setiaNya menjadi kesaksian bagi para lawannya (ayat 26-27). Ia mencoba memahaminya, ia menerima celaan dari para musuhnya, selama ia mengenal Allah, Ia akan memberkatinya (ayat 28). Mazmur ini ditutup dengan keyakinan Daud bahwa Allah akan membela dan berdiri di sebelah kanannya dan menyelamatkan dia dari orang-orang yang mengutuknya (109:30-31).



PERTANYAAN RENUNGAN 

Pada saat kita dikhianati, bagaimana respon dan reaksi kita?  Berusaha membalas, membela diri atau menyerahkan kepada Allah untuk bertindak.



-- Pdt. Dedy S. Ginta --

Terverifikasi :
Project ini telah melewati proses verifikasi Family First Indonesia.
Kunjungan Lokasi :
Project Creator telah mengunjungi lokasi dan memiliki orang yang dapat dihubungi di lokasi tersebut.
Kunjungan Staff :
Team Family First Indonesia telah mengunjungi lokasi project ini.
Terhubung :
Penggalangan dana ini terhubung dengan yayasan (XXXXXX)