“Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu, dan melihat anak-anak dari anak-anakmu” (Mzm. 128:5-6)
Setiap kita pasti ingin memiliki keluarga yang diberkati oleh Tuhan. Namun pertanyaan penting yang perlu diajukan ialah bagaimana caranya agar keluarga kita menjadi keluarga yang diberkati oleh Tuhan? Kenyataannya adalah banyak keluarga yang yang lebih fokus mencari kesuksesan secara materi daripada berkat yang bersumber dari Tuhan. Atau Sebagian orang juga mengidentikan berkat Tuhan itu dengan hal-hal yang bersifat materi, yaitu ketika keluarga punya rumah yang bagus, mobil yang bagus, dan uang yang banyak. Oleh karena itu, tidak heran jika yang terjadi adalah banyak orang yang dengan tujuan ingin membahagiakan keluarga tetapi dengan cara mengorbankan keluarga itu sendiri. Untuk mencari uang dan kesuksesan, kita korbankan waktu bersama dengan keluarga, waktu mendidik anak, waktu menunjukkan kasih dan perhatian kepada anggota keluarga, dan sebagainya.
Dalam perikop firman Tuhan yang kita baca hari ini, untuk menjadi keluarga yang diberkati Tuhan, caranya adalah dengan senantiasa menghadirkan Tuhan dalam keluarga kita. Artinya, keluarga kita harus senantiasa belajar terus menerus melibatkan Tuhan dalam hal apa pun. Baik dalam hal-hal pribadi maupun untuk kepentingan bersama, dalam mengambil keputusan, dalam berelasi antar anggota keluarga kita harus belajar selalu mengikutsertakan Tuhan.
Penulis kitab Mazmur menulis: “Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!” (Mazmur 128:1b). Tuhan hadir dalam keluarga ketika semua anggota keluarga memiliki hati yang takut akan Tuhan. Bukti takut akan Tuhan diperlihatkan dalam sikap dan perbuatan yang taat kepada perintah-perintah Tuhan. Dalam hal ini peran orang tua sangatlah penting terutama seorang ayah. Orang tua harus memberikan teladan sekaligus mendorong setiap anak-anak untuk hidup menghormati Tuhan dan senantiasa melibatkan Tuhan dalam hidupnya. Ketika Tuhan hadir dan dihadirkan dalam keluarga kita, maka kehadiran-Nya pasti memberkati keluarga kita. Yang menarik adalah berkat yang dijanjikan Tuhan bagi keluarga yang takut akan Tuhan bukan semata-mata bersifat materi, tetapi berfokus pada keadaan anggota keluarga itu sendiri, yaitu istri dan anak-anak yang hidup dalam kebahagiaan. Keluarga yang bahagia dan diberkati Allah adalah keluarga yang dipenuhi dengan kasih, kejujuran, integritas, dan tentu saja doa. Oleh karena itu, refleksikanlah hal-hal berikut ini bersama anggota keluarga Saudara:
- Cobalah saling mengevaluasi bersama anggota keluarga, sudahkah Anda sebagai orang tua/anak memiliki hidup yang takut akan Tuhan?
- Diskusikan bersama anggota keluarga, dalam hal apa dan bagaimana caranya agar keluarga Anda menghadirkan Tuhan?
Pertanyaan Perenungan
- Apakah keluarga Saudara merupakan keluarga yang diberkati oleh Tuhan?
- Buatlah komitmen-komitmen sederhana dan praktis untuk menjadikan keluarga Saudara menjadi keluarga yang takut akan Tuhan dan diberkati Tuhan.
-- Pdt. Dedy. S. Ginta --