Processing...

KELUARGA DALAM RANCANGAN ALLAH


Diposting oleh | Thu, 16 Mar 2023 16:28:41


“… Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kej. 2:18)


PENDALAMAN

Kalau kita melihat fakta yang terjadi dalam kehidupan keluarga masa kini, menimbulkan pertanyaan mendasar soal keberadaan keluarga, yaitu apakah keluarga masa kini masih sesuai dengan rancangan Allah semula? Atau apakah keluarga kita masih berfungsi sesuai dengan rancangan Allah? Beberapa tahun lalu sebuah sumber memaparkan fakta-fakta yang terjadi 30 tahun terakhir di seluruh dunia akibat disfungsi keluarga, antara lain:

  • Tingkat bunuh diri remaja telah meningkat hampir 300%.
  • Seperempat dari semua anak usia puber telah terjangkit penyakit yang ditularkan secara seksual, bahkan sebelum mereka lulus dari sekolah menengah.
  • Kelahiran di luar nikah telah meningkat lebih dari 400%.
  • Tingkat perceraian telah meningkat lebih dari 2x lipat.
  • Persentase keluarga yang dikepalai oleh single parent telah meningkat lebih dari 3x lipat.
  • Free sex yang melanda anak-anak sekolah menengah terus menjadi tren yang menakutkan.

           

Institusi pertama yang diciptakan Allah adalah keluarga. Pada mulanya keluarga merupakan desain Allah, bukan sebuah kebetulan, bukan pula sebuah tragedi (Kej. 2:18, 24) dengan fungsi dan peran masing-masing. Namun, semua yang didesain oleh Allah dalam keluarga menjadi hancur ketika manusia jatuh ke dalam DOSA. Akibat dosa dalam keluarga pertama, Adam dan Hawa, dan yang masih terus berdampak bagi kehidupan keluarga sampai hari ini adalah: saling menuduh dan mempersalahkan; tidak bertanggung jawab; merusak hubungan dengan Tuhan yang akibatnya merusak hubungan antar anggota keluarga; egois dan berfokus pada diri sendiri; kehilangan arah, kehilangan tujuan hidup dan tujuan keluarga.

Untuk memulihkan kondisi di atas, kita harus mengembalikan keluarga kita ke dalam rancangan Allah yang semula, ke dalam tujuan Allah semula membentuk keluarga. Pertama, keluarga dirancang Allah untuk bersatu saling menolong. Allah berkata, Aku akan menjadikan seorang penolong bagimu, bukan seorang perongrong bagimu. Namun, kenyataannya banyak pasangan alih-alih saling mendukung dan menolong satu sama lain, tetapi justru saling bermusuhan, bertengkar, saling menjatuhkan, dan bahkan saling bersaing. Keluarga dalam rancangan Allah sepatutnya bersatu menjadi supporting partner tetapi yang sering terjadi adalah pasangan dan anggota keluarga beradu menjadi sparring partner. Maka tidak heran banyak sekali pasangan yang meskipun masih Bersatu secara fisik tetapi sebenarnya sudah bercerai secara emosional (emotional divorce).

Kedua, keluarga dirancang Allah untuk bersatu menikmati dan memuliakan Allah. Dalam katekismus Westminster, dijelaskan bahwa tujuan Allah menciptakan manusia adalah “To enjoy God and to glorify Him forever” (menikmati Allah dan memuliakan Dia selama-lamanya). Untuk mewujudkan tujuan penciptaan ini, Allah pertama-tama merancangkannya terwujud dalam Lembaga pertama yang Ia bentuk, yaitu keluarga. Jadi, harusnya keluarga dibentuk untuk menikmati dan memuliakan Allah. Simbol menikmati dan memuliakan Allah dalam keluarga adalah Taman Eden, yang dipenuhi oleh kedamaian, ketenangan, kasih dan persekutuan sebelum manusia jatuh dalam dosa. 

Pertanyaannya adalah masihkan keluarga kita menjadi tempat untuk menikmati dan memuliakan Allah? Hal itu hanya akan terjadi ketika kita masih dapat menikmati kebersamaan dan keharmonisan dalam kehidupan keluarga kita.


Pertanyaan Perenungan

- Renungkanlah bersama pasangan Saudara, bagaimana Saudara menggambarkan kehidupan keluarga Saudara saat ini?

- Bagaimana cara Saudara untuk menikmati dan memuliakan Allah di dalam keluarga?


-- Ps. Dedy S. Ginta -- 

Terverifikasi :
Project ini telah melewati proses verifikasi Family First Indonesia.
Kunjungan Lokasi :
Project Creator telah mengunjungi lokasi dan memiliki orang yang dapat dihubungi di lokasi tersebut.
Kunjungan Staff :
Team Family First Indonesia telah mengunjungi lokasi project ini.
Terhubung :
Penggalangan dana ini terhubung dengan yayasan (XXXXXX)