Processing...

AIR TUBA DIBALAS AIR BERKAT


Diposting oleh | Tue, 11 Apr 2023 16:57:39



Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50:20) TB



POKOK PIKIRAN

Bawalah luka kita pada Sang Penyembuh yang Terluka, yaitu Yesus.

AYAT HAFALAN

Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. (1 Petrus 2:23) TB



              Salah satu tokoh yang memiliki karakter luar biasa dalam Alkitab adalah Yusuf.  Ia hanya sebagai gembala dari keluarga besar. Keluarganya disfungsi. Dalam awal kehidupannya, ia berpindah-pindah. Ia tak pernah menikmati kestabilan. Ia bertahan dalam pengkhianatan, pencobaan, bahkan penindasan.

              Kehidupan Yusuf begitu signifikan untuk kita. Karena ia pun sama seperti kita punya banyak masalah. Orang tua yang tak memberi teladan dalam pernikahan. Saudara-saudara yang iri hati. Skenario pembunuhan di antara saudara. Dijual kepada saudagar kaya sebagai budak tak berharga. Namun Yusuf tak pernah menyalahkan dan mencari kambing hitam dan menganggap diri sebagai korban, ia menunjukkan anugerah Allah di tengah keluarga yang bermasalah.

              Yusuf seakan terbiasa menghadapi ketidak adilan. Berapa kali di antara kita yang mungkin sering protes dan mengatakan, “Ini tidak adil!” Ya memang dunia ini dipenuhi ketidak adilan. Dunia penuh dengan pengkhianatan, pencobaan dan penindasan.

              Pengkhianatan adalah “ sebuah tindakan yang membahayakan atau menipu orang-orang yang selama ini dipercaya” Ketika para musuh menyamar seperti sahabat. Atau ketika orang terdekat menikam dan menikung “dari belakang.”

              Beberapa orang memiliki luka yang tersembunyi secara emosi. Luka tersembunyi adalah rekoleksi masa lalu yang masih menimbulkan luka dalam hidupnya. Mungkin itu adalah olok-olok yang menyakitkan, kritik penuh kebencian, prasangka buruk, bahkan berbagai tindakan pelecehan. Kabar baiknya Alkitab memberi tahu kepada kita bagaimana menangani luka yang tersembunyi dengan mulai memprsoesnya di hadapan Allah dan mengalami kuasa kesembuhanNya di tengah luka.

              Yusuf mengatasi iri hati saudara-saudara nya tidak dengan membalasnya, meski iri hati saudara-saudaranya  hampir menghilangkan nyawanya.  Yusuf mencoba merefleksikan apa yang terjadi dalam hidupnya, ia melepaskan luka yang dialami bukan menyangkal atau menutupi, dan ia menolong orang-orang yang sudah melukainya. Tindakan yang tidak biasa!

              Ada sebuah kesempatan untuk  Yusuf membalas dendam atas pengkhianatan saudara-saudaranya, tetapi ia tidak melakukannya, Karena fokus nya adalah Allah.  Ia sadar dengan posisi nya yang tinggi bukan untuk balik menindas orang-orang yang telah menindasnya, tetapi untuk menyelamatkan orang-orang yang telah berbuat jahat kepadanya. (Kejadian 50:20). Ia percaya akan rancangan Allah dalam hidupnya. Pengkhianatan, tuduhan salah, pengabaian, bahkan kejahatan dipakai Allah untuk membawa kebaikan bagi orang yang percaya padaNya. Meski Yusuf bisa saja membalas saudara-saudaranya dengan air tuba, tapi ia justru memberi air berkat, ketika saudara-saudara nya menderita!


PERTANYAAN RENUNGAN

Pernahkah Anda mengalami pengkhianatan dan tuduhan yang tak berdasar, dan pada saat yang sama Anda punya kesempatan untuk balik menyerang dan membalas  sang penuduh, apa yang Anda akan lakukan?



-- Pdt. Dedy S. Ginta --

Terverifikasi :
Project ini telah melewati proses verifikasi Family First Indonesia.
Kunjungan Lokasi :
Project Creator telah mengunjungi lokasi dan memiliki orang yang dapat dihubungi di lokasi tersebut.
Kunjungan Staff :
Team Family First Indonesia telah mengunjungi lokasi project ini.
Terhubung :
Penggalangan dana ini terhubung dengan yayasan (XXXXXX)