Processing...

WORK FROM HOME, FEEL AT HOME


Diposting oleh | Wed, 29 Apr 2020 09:26:43


Pandemi yang sedang melanda dunia saat ini membuat milyaran orang di hampir seluruh dunia terpaksa berdiam di rumah. Mereka “memboyong” pekerjaan ke rumah dan harus berjibaku membagi waktu antara bekerja, mengurus rumah, dan mengasuh anak. Khusus guru, saat bekerja di rumah harus mengajar anak orang lain (baca: murid) juga mengajar anak sendiri sebagai orang tua. “Double job” ini membuat guru kewalahan.

Sebelumnya ada batasan yang jelas antara pekerjaan di sekolah dan tugas di rumah. Sekarang seolah tercampur aduk karena secara fisik ada di rumah namun pikiran bercabang kemana-mana.
Belum lagi tuntutan tinggi dalam menggunakan media IT dalam penyampaian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Baik guru, orang tua murid dan murid itu sendiri mendadak harus mahir dan terbiasa. Akibatnya tingkat stres bertambah, kecemasan meningkat.

Dulu hari libur atau tanggal merah selalu diidam-idamkan kehadirannya.  Berkumpul bersama keluarga, bermain dengan anak, melakukan hobi lama menjadi impian. Namun, saat ini berbeda situasinya. Tidak sedang libur, tapi bekerja dan belajar dari rumah. Hal ini menimbulkan konflik dan masalah.

Saat orang tua sedang fokus bekerja, anak minta ditemani bermain. Ketika orang tua sedang conference meeting, anak juga mau mengerjakan tugas sekolah. Belum lagi yang anaknya 2-3 orang mulai dari berebut komputer sampai bertengkar siang dan malam untuk hal-hal sepele. Belum lagi konflik dengan pasangan akibat tumpukan tekanan dari pekerjaan dan keluarga.

Oleh karena itu perlu strategi dan mindset yang berubah ketika #bekerjadarirumah agar menjadi sesuatu yang menyenangkan dan menantang untuk dilakukan. Strategi itu saya atur menjadi singkatan, BETAH, agar mudah dihafal.

1. Buat jadwal
Saatnya membuat jadwal! Mungkin selama ini Anda hanya membuat jadwal untuk Anda. Sekarang, saatnya membuat jadwal untuk semua anggota keluarga! Dengan adanya jadwal ini, kegiatan Anda dan aktivitas bersama keluarga bisa diatur.  Ingat, kita yang mengatur waktu bukan tidak punya waktu.

2.Enyahkan pikiran negatif
Keluhan, kekuatiran akan meningkatkan stres dan frustrasi Anda. Pertanyaan “sampai kapan sih seperti ini?”, “seandainya saja mereka…”, “seharusnya kan sekolah, tapi…”, “kenapa anak-anak begini?” akan menguras Anda dan tidak akan menolong. Sebaliknya, sikap bersyukur akan menambah energi Anda dan mengubah sudut pandang menjadi positif. Ingat, segala sesuatu memiliki alasan untuk kita syukuri.

3. Tentukan skala prioritas
Pekerjaan mana yang harus segera dikerjakan dan mana yang masih bisa ditunda untuk dikerjakan besok? Mana yang bisa diabaikan sementara, mana yang harus diperhatikan. Lebih penting orang dari pada barang. Berantakan, kotor, tidak pada tempatnya--- itu semua bisa ditunda. Tapi rengekan, jeritan, omelan, kemarahan, pertikaian harus diselesaikan. Ingat, barang-barang bisa menunggu, anak/suami/istri Anda “bertumbuh” setiap harinya.

4. Ajak bicara
Sebelumnya sedikit waktu untuk bertemu. Jadi ada kangennya, bisa pengen ngobrol. Saat ini hampir 24 jam, 4L (Lu Lagi lu Lagi). Konflik dan salah paham akan lebih sering terjadi. Tidak bisa kemana-mana, bikin perasaan bete, jengkel, cape, kesel, jenuh, dan lain-lain. Oleh karena itu kesempatan ini bisa dipakai sebagai ajang latihan membangun karakter dan relasi. Mumpung semua harus berada di rumah. Buatlah kesepakatan, aturlah jadwal supaya tidak bentrok, bisa gantian. Berselisih dan berbeda pendapat tidak bisa dihindari. Namun bisa diminimalisasi dengan keterbukaan dan berkomunikasi. Dibicarakan, didiskusikan, diutarakan, agar orang lain jadi tahu dan kenal. Ingat, pakailah kesempatan ini menjadi momen yang akan dikenang  dan dirindukan.

5. Harus Istirahat
Salah satu permasalahan orang-orang yang bekerja di rumah, yaitu overwork. Tak adanya batasan jam kerja, membuat orang lupa waktu. Jangan lupa menyediakan waktu untuk me time, alone with God, atau istirahat. Berikan tubuh reward dengan mengajaknya istirahat, menonton film favorit, membaca buku yang belum sempat dituntaskan, atau melakukan hobi yang sudah lama ditinggalkan. Saat ini waktu terasa lebih lambat dari biasanya, sehingga Anda bisa mengatur gerak langkah hidup Anda (slow down, please). Ingat, dalam ketenangan dan rasa percaya (kepada TUHAN), kekuatan Anda terletak.
Sempatkan diri untuk bersaat teduh, berkomunikasi intim dengan Tuhan. Serahkan hari Anda dan hati Anda kepada Tuhan. Dan buatlah rumah menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk semua...!


Work from home and feel at home!


Charlotte K. Priatna, M.Pd., M.Min
Dewan Pengurus Family First Indonesia
Pendiri dan Direktur Sekolah Athalia, Pengajar Kelas Parenting dan Keluarga


Terverifikasi :
Project ini telah melewati proses verifikasi Family First Indonesia.
Kunjungan Lokasi :
Project Creator telah mengunjungi lokasi dan memiliki orang yang dapat dihubungi di lokasi tersebut.
Kunjungan Staff :
Team Family First Indonesia telah mengunjungi lokasi project ini.
Terhubung :
Penggalangan dana ini terhubung dengan yayasan (XXXXXX)