Toxic people adalah istilah untuk seseorang yang 'beracun' atau sifat pribadi yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik itu secara fisik atau emosional. Seseorang dianggap toxic saat ia menebarkan sesuatu yang negatif ke lingkungan sekitarnya. Biasanya toxic people ditemukan melalui media sosial dan di dunia nyata, tentunya.
Biasanya, kriteria toxic people ini adalah orang-orang yang sangat sulit merasakan kebahagiaan. Hidupnya dibayang-bayang rasa tidak puas, sering mengeluh, dan merasa resah.
Mungkin beberapa dari Anda secara tak sadar pernah berada di dalam lingkungan yang penuh dengan toxic people alias teman-teman yang 'beracun'. Biasanya, tipe-tipe orang ini suka bersikap egois dan hanya berteman untuk kepentingan pribadinya. Maka dari itu kamu perlu mengetahui ciri-ciri atau tanda-tanda orang toxic.
Ciri-Ciri Toxic People
1. Hanya mau senangnya saja. Orang yang mau senangnya termasuk toxic people. Mereka tidak akan ada saat temannya membutuhkan. Jika mereka membantu, maka kebaikan yang mereka lakukan akan harus terus dibahas.
2. Tidak memiliki empati dan simpati. Dalam hubungan pertemanan yang sehat, sikap empati dan simpati akan sangat penting untuk dilakukan. Namun, sekali lagi toxic adalah suatu kepribadian yang membuat orang akan enggan memiliki rasa empati dan simpati.
Contohnya saat ada teman sedang dalam masalah, bukan mendukung dan menghibur, mereka justru sibuk menghakimi atau menyalahkan. Sikap seperti ini menunjukkan ciri-ciri orang 'beracun.'
3. Sulit untuk meminta maaf. Selain menyebalkan dan merugikan, toxic people tidak bisa minta maaf, meski mereka sudah jelas-jelas salah. Mereka akan menganggap kesalahan mereka itu disebabkan oleh orang lain.
Coba ingat-ingat semua kejadian yang kamu alami. Seberapa sering Anda minta maaf pada orang lain ketika melakukan kesalahan? Bila sering, Anda bukan termasuk toxic people.
4. Tidak konsisten. Orang-orang toxic akan mudah dikenali dengan perkataannya yang tidak konsisten. Padahal, sebuah konsistensi akan sangat diperlukan dalam hubungan. Jika seseorang memiliki konsistensi, orang tersebut dinilai akan dapat memenuhi perkataannya dan dapat menepatinya.
5. Gemar memanipulasi orang lain. Sikap menyebalkan lainnya dari toxic people adalah sikap yang suka mengontrol dan memanipulasi orang lain. Mereka akan membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka akan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan mereka. Mereka juga tidak ragu untuk berbohong dan berkelit dengan sejuta alasan bila kebohongannya terkuak.
6. Merasa dirinya paling benar dan hebat. Merasa paling benar dan paling hebat sering disebut dengan Thanos Syndrome atau sindrom Thanos yang biasanya dimiliki oleh orang-orang yang berkepribadian toxic.
Sindrom Thanos adalah perasaan paling hebat dan paling benar. Merasa dirinya sudah melakukan yang terbaik. Seringkali mengira semua hal akan berantakan dan berjalan tidak mulus jika dirinya tidak ada.
7. Mudah meremehkan dan merendahkan. Apa pun kesuksesan atau keberhasilan orang lain, toxic people akan selalu menyangkal. Ketika dia tahu ada orang di dekatnya berhasil dan mendapat suatu pencapaian, dia secara tidak langsung akan membanding-bandingkan secara negatif dengan dirinya sendiri, atau bahkan menjatuhkan. Intinya, dia tidak senang atas keberhasilan yang temannya miliki dan mencoba untuk merendahkan.
Cara Mengatasi Toxic People
Ada beberapa cara dalam menghadapi toxic people, namun ada cara yang tidak boleh digunakan yaitu kekerasan fisik. Berikut adalah cara untuk mengatasi toxic people:
1. Membatasi waktu bersama mereka.
Jika Anda merasa takut untuk bertemu seseorang dan merasa stres jika berhadapan dengannya, mungkin Anda berhubungan dengan orang yang toksik. Pertimbangkanlah untuk mengurangi jumlah waktu yang Anda habiskan bersama mereka.
2. Mengatakan tidak.
Banyak orang yang sangat kesulitan untuk menolak ajakan orang lain. Jangan sampai Anda tidak bisa mengatakan ‘tidak’ terlebih jika seseorang mencoba untuk membuat Anda merasa bersalah, padahal bukan Anda yang melakukannya. Semakin Anda sering menolak atau mengatakan ‘tidak’ terhadap hal-hal yang membuat Anda tidak nyaman, hidup Anda akan menjadi lebih mudah.
3. Memberikan kasih sayang.
‘Manusia bisa berubah’ seringkali kita mendengar mantra ini ketika sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Hal itu memang benar namun harus ada niat dari seseorang tersebut jika ingin berubah. Anda mungkin ingin membantu seseorang dalam hidup Anda daripada ingin menjauh darinya. Anda bisa saja memberikan sejuta kasih sayang dan kebaikan namun mereka tetap tidak berubah. Pada akhirnya orang tersebutlah yang harus berkomitmen dan berusaha untuk berubah. Jika hanya Anda yang berusaha, tentunya akan menguras tenaga fisik dan mental Anda saja.
4. 'Utamakan diri sendiri'.
Jika Anda sedang berhubungan dengan seseorang yang toksik dan Anda selalu membantunya, jangan lupa untuk mengutamakan diri sendiri. Hubungan yang sehat melibatkan ‘memberi’ dan ‘menerima’. Jika Anda hanya terus-terusan memberi, Anda sendiri yang akan merasa lelah.
5. Dukung mereka untuk mendapat bantuan profesional.
Jika Anda memiliki hubungan dengan orang yang toksik, cobalah untuk menunjukan bahwa perilaku mereka berbahaya dan jelaskan bagaimana perilaku tersebut dapat memberi dampak buruk. Jika mereka bisa menerima hal itu, cobalah untuk dukung mereka berbicara dengan terapis tentang hal ini. Psikoterapi dapat membantu orang untuk mengidentifikasi masalah dan mengelola emosi mereka dengan cara yang lebih baik.
Jika perilaku mereka tidak kunjung berubah, mungkin ini saatnya bagi Anda dan dirinya untuk saling menjauh sementara waktu. Awalnya mungkin terasa sulit, terutama jika orang ini benar-benar dekat dengan Anda. Namun bukankah Anda juga berhak untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dan bermakna?
Bila Anda sudah 'terlanjur' menikah dengan seorang yang toxic, tentunya Anda tidak bisa semerta-merta meninggalkannya, alias berpisah. Anda bisa berkonsultasi dengan pihak yang berkompeten, karena tentunya Anda perlu ditolong lebih dulu, sambil pasangan Anda pun ditolong oleh tenaga profesional.
Disarikan dari berbagai sumber