Peneliti dari Swansea University di Inggris melakukan survei pada 2.700 mahasiswa dari lima negara (3 negara dengan budaya barat dan 2 negara dengan budaya timur), untuk menemukan karakter apa yang paling penting yang mereka inginkan dari pasangan hidup mereka.
Setelah berbagai kriteria dipersempit, baik pria maupun wanita mengatakan bahwa kriteria terpenting adalah kebaikan/kemurahan (kindness). Setelah itu, ada perbedaan jawaban antara pria dan wanita.
Pria menginginkan pasangan dengan fisik yang menarik, sedangkan wanita memprioritaskan keuangan yang stabil.
Ada perbedaan lain saat dibandingkan antara responden dengan budaya barat dan budaya timur, yaitu: budaya barat lebih menghargai pasangan dengan selera humor, sedangkan dalam budaya timur, kesucian dan kerohanian menjadi faktor penting.
Hal menarik lainnya yang ditemukan adalah karakter kebaikan/kemurahan dianggap menjadi menjadi perekat pasangan. Kebaikan membuat pasangan merasa diperhatikan, dimengerti, dan didukung, atau merasa dicintai. Kebaikan berarti menolong, bersikap sopan, menghargai, berbagi, tidak mementingkan diri sendiri melainkan mendahulukan pasangannya. Semakin seseorang menerima kebaikan, semakin mereka menjadi orang yang baik dan menyebarkan kebaikan.
Jadi, tidak perlu menunggu pasangan Anda untuk melakukan kebaikan, Anda lakukan saja dulu kepadanya, pada akhirnya pasangan Anda akan “tertular” juga. Kebaikan itu seperti otot, semakin dilatih dan dipraktekkan, semakin Anda menjadi kuat dan ahli. Dan sebagaimana kita melatih otot kita di gym melalui angkat beban yang ringan baru bertambah lama ditambah berat bebannya sejalan dengan perkembangan otot; demikian juga tindakan kebaikan kepada pasangan kita. Mulailah dari hal-hal yang kecil dan sederhana, yang penting didasari dengan sikap hati yang tulus dan rela.
Berarti, pernikahan yang bahagia adalah hasil dari upaya-upaya khusus, dan tidak terjadi begitu saja. Bukan berarti tidak ada pertikaian dalam pernikahan, tetapi pasangan dapat memilih cara yang tepat untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Sebaliknya, mereka yang memperlakukan pasangannya dengan kritik dan komentar atau sikap yang merendahkan akan membunuh cinta dalam pernikahan.
Jadi, mari memelihara pernikahan dengan mulai membiasakan melakukan kebaikan kepada pasangan kita, apapun itu bentuknya, dan bagaimanapun respon pasangan saat Anda melakukannya….
