Pasti banyak dari kita yang menyadari, siapa pasangan yang berada di samping kita, dapat menentukan seberapa sukses kita dalam urusan lain, misalnya karier, atau pun pendidikan. Namun, mungkin belum banyak yang tahu bahwa pemahaman itu memang terbukti pula dalam penelitian ilmiah, bahwa seseorang yang mencintai kita, tentu mampu membantu membuat kita maju dan bukan malah menjatuhkan.
Peneliti di Universitas Carnegie Mellon, Amerika Serikat melakukan survei terhadap 163 pasangan suami istri. Dari sana ditemukan kenyataan, orang-orang dengan pasangan yang mendukung, cenderung menghadapi tantangan dengan lebih baik, dan berhasil meraih kesuksesan. Mereka juga menemukan bahwa orang-orang yang bersaing dengan sehat untuk mendapatkan kesuksesan, hidup lebih bahagia dan mengalami kemajuan personal, termasuk dalam relasi cintanya.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Applied Developmental Psychology menyimpulkan, komitmen dan cinta adalah dua hal yang "saling menguatkan." Para periset meneliti sekumpulan pemuda Jerman yang berusia 18-30 tahun --yang telah bekerja atau masih menempuh pendidikan, dan terlibat dalam hubungan romantis. Ternyata, individu yang memiliki komitmen tinggi dalam cinta dan kerja menunjukkan reaksi terbaik dalam gejala psikologis, termasuk stres kerja dan kepuasan. Riset ini dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang waktu tiga tahun. Hasilnya, mereka yang memiliki komitmen, hidup dalam kebahagiaan yang melimpah dibandingkan mereka yang kurang berkomitmen.
Laporan American Enterprise Institute menunjukkan, pasangan yang hidupnya tidak dipernuhi 'drama' (=konflik-konflik yang tidak perlu), cenderung memiliki etika kerja yang lebih baik. Penelitian tersebut juga menemukan, pria yang telah menikah cenderung bekerja lebih banyak 400 jam dalam setahun, dibandingkan pria lajang yang memiliki latar belakang yang sama. Alasannya, orang cenderung lebih banyak bekerja saat hubungan intim berjalan dengan baik, dan karena tak adanya drama, sehingga memberi kekuatan emosional, kognitif, dan fisik yang lebih besar di tempat kerja.
Ciri Karakter yang Menopang Kesuksesan dalam Relasi Cinta dan Karier
Riset yang dilakukan peneliti di Universitas Washington menyimpulkan, kinerja seseorang juga dipengaruhi oleh pasangan mereka. Peneliti menilai reaksi dari 4.544 pasangan yang telah menikah, dan meminta mereka untuk melakukan penilaian terhadap lima ciri besar kepribadian manusia. Kelima ciri itu adalah: Openness to Experience (terbuka terhadap hal-hal baru), conscientiousness (sifat Berhati-hati), extraversion (ekstraversi, yaitu dimensi kepribadian yang berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain), lalu ada agreeableness (mudah akur atau mudah bersepakat), serta neuroticism (neurotisme, yaitu dimensi kepribadian yang menilai kemampuan seseorang dalam menahan tekanan atau stres).
Selama lima tahun, peserta diminta memberikan laporan tentang keberhasilan pekerjaan yang diukur dengan kepuasan kerja, kenaikan gaji, dan promosi. Peserta dalam riset juga diminta memberikan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga, gaya hidup, dan kepuasan dalam pernikahan. Hasilnya peneliti menemukan, bahwa memiliki pasangan yang baik atau bertanggung jawab dapat membantu kehidupan kerja yang sehat. Pasangan seperti itu juga bisa menjadi contoh yang baik karena mampu mendorong kemampuan dan produktivitas yang lebih besar di tempat kerja.
Sebuah riset lain yang dilakukan di Universitas California menemukan fakta, orang-orang yang berada dalam ikatan komitmen atau berpasangan, cenderung memiliki gaji lebih tinggi daripada orang lajang. Riset ini juga menemukan, mereka yang memiliki ikatan semacam itu juga lebih cepat mendapatkan promosi, dan mencapai puncak karier. Penelitian tersebut memperkirakan, sebanyak 70 % pendiri bisnis sukses bertaraf tinggi sudah menikah saat menjadi wirausahawan.
Jadi, mungkin ada benarnya ungkapan yang menyebut "jika ingin sukses dalam karier dan memiliki kehidupan yang bahagia, maka jangan salah memilih pasangan".