Dengan semakin banyaknya orang yang mengisolasi diri di rumah demi alasan keamanan selama masa pandemi Covid 19, menyebabkan kebutuhan untuk tetap terhubung dengan 'dunia luar'. Banyak orang beralih ke media sosial untuk berkomunikasi dengan orang yang mereka cintai, dan memberikan informasi terbaru tentang keadaan mereka yang terkini. Keinginan untuk berbagi banyak hal yang terjadi di setiap hari telah meningkat sepuluh kali lipat, sehingga beberapa orang "jatuh ke dalam perangkap" dengan memberikan terlalu banyak informasi yang mungkin memiliki konsekuensi yang merugikan bagi diri mereka sendiri.
Meningkatnya jumlah orang tua yang menunjukkan aktivitas di situs jejaring sosial memunculkan istilah “sharenting”, yang menggambarkan orang tua yang memposting foto, video, dan konten lain tentang anak-anaknya di media sosial. Meskipun beberapa orang mungkin melihat ini sebagai ungkapan cinta dan kekaguman terhadap anak-anak, ada kekuatiran dan risiko yang sangat nyata terkait dengan hal ini. Setelah aktivitas sehari-hari bersama anak diposting di media sosial, materi tersebut dapat diakses oleh individu yang tidak bertanggung jawab, membuat anak rentan terhadap pencurian identitas atau bahkan penculikan.
Menunjukkan betapa Anda mengasihi dan menghargai anak Anda yang terkasih di media sosial adalah hal yang luar biasa, tetapi itu harus dilakukan dengan hati-hati dan sikap bertanggung jawab. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua saat akan melakukan 'sharenting' :
Baca aturan dan kebijakan sebelum Anda memposting. Cari tahu kebijakan privasi platform media sosial yang sering Anda gunakan. Pertimbangkan implikasi dari setiap kebijakan dan pertimbangkan apakah hal itu mengancam kesejahteraan anak Anda dan Anda, atau tidak.
Lakukan pencarian. Setelah memasukkan informasi, foto berkaitan dengan anak Anda, gunakan mesin pencari tepercaya Anda untuk mencari secara manual, atau Anda dapat menyetel fitur notifikasi yang akan memberi tahu Anda jika nama anak Anda muncul di situs atau berita lain. Anda bisa memeriksanya apakah foto atau nama Anda dan anak Anda disalah-gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Jangan biarkan emosi menguasai Anda. Anda mungkin sangat bangga dengan prestasi atau penampilan anak Anda, atau sebaliknya Anda sangat kecewa dan marah dengan kesalahan atau masalah yang dilakukannya. Pikirkan dua kali untuk berbagi informasi, apalagi bila berkaitan dengan masalah parenting yang Anda hadapi saat ini. Ketika ada pihak yang tidak bertanggung jawab melihat adanya keretakan relasi anak Anda dengan Anda, ini akan menjadi 'peluang' bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencoba melakukan tindakan yang membahayakan bagi keselamatan anak Anda.
Jaga informasi yang bersifat personal.
Batasi informasi yang Anda bagikan tentang anak Anda. Hindari memberikan detail seperti nama lengkap mereka, sekolah mereka, jadwal kelas, lokasi, aktivitas secara lengkap dan detail, dan sejenisnya.
'Berpikir ke depan'.
Setiap tindakan yang Anda lakukan hari ini berdampak pada masa depan anak Anda. Tanyakan pada diri Anda pertanyaan ini sebelum mengisi halaman media sosial Anda dengan foto, aktivitas, atau sekedar curahan perasaan dan pemikiran sesaat Anda tentang anak Anda : “Apakah postingan ini akan membuat anak saya mendapat sorotan...?” "Apa dampak buruknya bagi saya dan anak saya bila saya memposting foto dan kegiatan se-detail ini....?"
Ingat: keselamatan dan kesejahteraan Anda dan anak Anda jauh lebih penting, ketimbang banyaknya pujian, jumlah tanda 'like' yang Anda dapatkan dari postingan Anda.
Diterjemahkan dari artikel : https://www.familyfirstglobal.org/risks-of-sharenting/