Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebas-tugaskan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei, atau di tahun 2020 ini jatuh pada tanggal 10 Mei 2020. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
SERBA-SERBI SEPUTAR HARI IBU INTERNASIONAL
1. Aktivis dan penulis Julia Ward Howe pertama kali mencetuskan gagasan Hari Ibu di Amerika Serikat pada tahun 1872. Howe berpendapat kalau hari itu bisa dipakai untuk menyatukan para wanita demi perdamaian. Selama beberapa tahun, dia menyelenggarakan pertemuan tahunan Hari Ibu secara sukses di Boston.
2. Anna Jarvis, seorang aktivis dari Virginia Barat, telah berjasa menjadikan peringatan Hari Ibu bisa dirayakan sampai sekarang. Pada tahun 1908, Jarvis mengampanyekan peringatan hari libur nasional untuk menghormati jerih payah ibunya, yang merupakan seorang aktivis kesehatan bagi masyarakat.
Namun uniknya, di kemudian hari Jarvis menyesali keputusannya tersebut, karena sebuah perusahaan bunga dan kartu ucapan telah mengomersilkan hari ibu nasional.
3. Hari Ibu pernah menjadi hari libur resmi di Amerika Serikat saat dipimpin oleh Presiden Woodrow Wilson pada tahun 1914. Saat itu orang merayakan dengan datang ke gereja dan menulis surat kepada ibu mereka sebagai penghargaan.
4. National Retail Federation memperkirakan belanja pengeluaran selama Hari Ibu mencapai total USD 25 miliar atau sekitar Rp 358 triliun.
5. Di berbagai negara, Hari Ibu dirayakan dengan cukup meriah. Para Ibu mendapatkan hadiah berupa bunga dari keluarganya, bahkan di beberapa negara seperti Thailand, Mexico, Mesir, mengdakan parade dan mewarnai jalan-jalan yang dilewati parade dengan dekorasi yang cukup meriah.
Yang lebih esensial
Memang tak ada salahnya minimal setahun sekali para Ibu dimanjakan, dipuja, dan menerima berbagai hadiah. Bagaimanapun hari ibu memang adalah hari yang patut diperingati sebagai pemberian penghormatan atau apresiasi pada para wanita. Bukan hanya di Indonesia, di negara-negara lainnya juga seperti itu. Adanya peringatan hari ibu di hampir semua negara membuktikan bahwa ibu yang berasal dari kaum wanita memang memiliki peran yang besar bagi dunia. Bahkan untuk kesuksesan para pemimpin di dunia, tidak lepas dari peran seorang ibu. Para pemimpin dunia yang telah berhasil dengan baik memajukan negaranya, tidak lepas dari campur tangan seorang ibu di hidupnya, yang telah berhasil membesarkan dan mendidik hingga menjadi pemimpin yang sukses. Begitu pula dengan para pejabat, atlet olahraga, bahkan musisi yang berbakat sekali pun. Selalu ada peran ibu yang terdapat di dalamnya, secara langsung atau pun tidak langsung.
Ibulah yang telah mengandung selama 9 bulan lamanya, menanggung beban berat yang bertambah dengan adanya si buah hati di dalamnya, menjaga kandungan dengan sebaik mungkin, memberi asupan gizi, hingga melahirkan yang prosesnya tidak bisa dibilang mudah. Bahkan ketika sang anak sudah lahir, seorang ibu harus tetap rela untuk memberikan waktu tidurnya atau waktu istirahatnya untuk mengurus anak. Menjaganya, serta mendidiknya untuk menjadi anak yang berbakti. Selain itu, peran wanita juga lebih dari menjadi seorang ibu untuk anaknya, tapi juga sebagai seorang istri untuk suami dan mendukung serta menemani hidupnya. Tidak hanya itu, wanita juga banyak menyumbangkan berbagai peran yang hebat untuk kemajuan negara dan dunia. Untuk alasan-alasan yang telah disebutkan itulah hari ibu nasional patut diperingati dan dirayakan.
Allah menasihati kita untuk menghormati dan mengasihi ibu, dan juga ayah. Dia begitu menghargai penghormatan kepada orangtua sampai mencantumkannya dalam berbagai kitab dalam Kitab Suci. Kata "menghormatiā€¯ dalam bagian ini adalah kata kerja, dan itu berarti membutuhkan tindakan yang benar. Kita harus berusaha menghormati Ibu, dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Untuk anak yang masih kecil, menaati dan menghormati Ibu berarti termasuk mendengar, memperhatikan dan tunduk kepada otoritas Ibu sebagai orangtua. Biasa menghormati dan mentaati ibu, juga kepada ayah, yang dipelajari dan dibiasakan sejak kecil ini akan menjadi bekal dalam menghormati pihak-pihak yang berwenang, seperti pemerintah, polisi, atasan, bahkan juga kepada Tuhan.
Namun menghormati bukan berarti termasuk meniru sikap yang salah. misal tidak beribadah, melanggar hukum, mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, ataupun perilaku yang bertentangan dengan ajaran agama. Meski mungkin ada hal-hal yang tidak baik yang dilakukan oleh Ibu, tetap bagaimanapun juga Ibu adalah sosok yang layak mendapatkan sikap dan perlakuan dengan dasar kasih dan hormat, karena teah memelihara dan menjaga kita selama dalam kandungan, membesarkan kita dengan segala pengorbanannya, terlepas dari segala keterbatasannya.
Menghormati tidaklah mudah, tidak selalu menyenangkan, dan kadang tidak bisa dilakukan dengan kekuatan kita sendiri. Itu mengapa kita harus selalu berdoa... Mendoakan ibu kita, juga berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan untuk tetap bisa mengasihi dan menghormati Ibu kita, khususnya yang masih hidup, meski sikap dan perilakunya bisa menyakiti dan mengecewakan kita.
Sikap dan perilaku kita kepada orangtua kita yang masih hidup, menjadi nilai dan inspirasi bagi anak-anak kita, dan mempengaruhi bagaimana mereka memperlakukan kita kelak.... dan akan menjadi warisan yang tak ternilai bagi generasi-generasi mendatang...
(Dari berbagai sumber)