Processing...

KETIKA HARUS BERPISAH SEBELUM MENIKAH...


Diposting oleh | Wed, 23 Jun 2021 12:04:46


Jatuh cinta (mungkin) memang berjuta rasanya, namun tidak selamanya cinta dapat berjalan sesuai harapan. Seringkali cinta harus berakhir dan berujung patah hati, sebelum pasangan menyatukan hati di dalam pernikahan yang suci. 

Beberapa hubungan memang layak diperjuangkan hingga sampai pada pernikahan. Tapi ada juga hubungan yang sebaiknya harus diakhiri sebelum luka makin menjadi. 

Well, hubungan pacaran yang berakhir sebelum mengikat janji tidak selamanya buruk. Bisa jadi kata 'putus' adalah keputusan yang terbaik, daripada penyesalan di kemudian hari.

Berikut beberapa hal yang bisa menjadi alasan yang baik untuk berpisah sebelum menikah. 


1. Konflik diwarnai saling menyalahkan tanpa ada solusi dan perbaikan yang pasti. Setiap ada persoalan kalian berdua sibuk menyalahkan satu sama lain. Tidak ada komunikasi yang baik dan sampai tuntas untuk menyelesaikan masalah. Pertengkaran yang terjadi hanya satu atau dua kali adalah hal yang wajar, namun saat pertengkaran terjadi setiap kali ada masalah dan tidak pernah ada solusi dan perubahan yang pasti, sebaiknya segera akhiri hubungan kalian. Mencoba bertahan, apalagi hanya demi menjaga nama baik pribadi ataupun keluarga, atau karena sudah terlanjur membangun relasi yang lama,  malahan akan membuat kalian saling menyakiti.

2. Pasangan bersikap posesif, atau cemburu yang berlebihan. Ingin selalu bersama pasangan adalah hal yang wajar. Namun jika hubungan kalian justru membuatmu kehilangan ruang pribadi, sebaiknya pikirkan kembali sebelum kalian memutuskan untuk melanjutkan hubungan kalian.

Sikap posesif pasangan adalah tanda hubungan yang tidak sehat. Sebaiknya putuskan untuk berpisah dengan pasangan yang bersikap demikian. Bertahan justru membuat kamu semakin tidak memiliki ruang pribadi, membuatmu tidak dapat mengembangkan potensimu yang sebenarnya, dan membatasimu untuk menjadi versi terbaik dari dirimu yang sebenarnya. 

3. Ketidak-jujuran dan ketidak-setiaan. Pasangan yang tidak bisa bersikap jujur terhadap dirimu, apalagi sampai berlaku tidak setia (alias selingkuh), apapun alasannya, tidak layak untuk kau pertahankan. Mumpung belum ada komitmen nikah yang sakral, baiknya engkau sudahi relasi dengannya, dan lanjutkan hidupmu hingga nanti pada waktuNYA Tuhan akan pertemukanmu dengan yang lebih tepat dan lebih baik. 

4. Terjadi kekerasan baik verbal, apalagi fisik. Cinta dan sayangnya kepadamu tidak memberinya hak untuk memperlakukanmu dengan kasar. Kalau pasanganmu cinta dan sayang kepadamu ia tidak akan berlaku atau berkata-kata kasar kepadamu. Ia tidak akan merendahkan atau mempermalukanmu, atau memaksakan kehendaknya kepadamu dengan berbagai ancaman. 

5. Visi dan tujuan masa depan yang bertolak belakang.   Salah satu faktor penting dalam membangun pernikahan yang sehat dan langgeng, adalah saat pasangan memiliki nilai, visi dan tujuan yang saling mendukung, apalagi bila sejalan. Namun bila ia tidak pernah mau mendiskusikan relasi yang lebih serius dan berkomitmen, ia belum memiliki tujuan dan motivasi hidup yang nyata, meskipun seharusnya di usianya harusnya ia sudah punya tujuan dan motivasi yang jelas; dan usahamu untuk membangkitkan tujuan dan motivasinya tidak pernah disambut dengan respon yang baik; maka mungkin ini waktunya untuk engkau mengambil jalan yang berbeda dengannya, alias berpisah. 


Memang relasi yang berakhir di tengah jalan akan terasa menyakitkan. Tetapi lebih sakit lagi rasa kecewa dan menyesal karena salah memilih pasangan hidup.

Ada "harga yang harus dibayar" bila berpisah dari pasangan sebelum kita menikah; tetapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan "harga yang harus dibayar" bila kita berpisah saat sudah (terlanjur) menikah... 

Terverifikasi :
Project ini telah melewati proses verifikasi Family First Indonesia.
Kunjungan Lokasi :
Project Creator telah mengunjungi lokasi dan memiliki orang yang dapat dihubungi di lokasi tersebut.
Kunjungan Staff :
Team Family First Indonesia telah mengunjungi lokasi project ini.
Terhubung :
Penggalangan dana ini terhubung dengan yayasan (XXXXXX)