Processing...

KESEHATAN MENTAL - BAGAIMANA MENDETEKSI DAN MERESPONINYA


Diposting oleh | Sat, 17 Oct 2020 19:35:11


Merujuk pada data Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2018, menunjukkan bahwa prevalensi orang gangguan jiwa berat (skizofrenia/psikosis) meningkat dari 0,15% menjadi 0,18%, sementara prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk usia 15 tahun keatas meningkat dari 6,1% pada tahun 2013 menjadi 9,8 % pada 2018. Artinya, sekitar 12 juta penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas menderita depresi.


Bahkan dari hasil survei yang bertujuan untuk mengetahui angka dan penyebab kematian secara nasional (Sistem Registrasi Sampel/SRS) diperoleh data bahwa pada tahun 2016 telah terjadi 1.800 kematian akibat bunuh diri. Hal ini berarti bahwa setiap harinya hampir terjadi 5 kematian akibat bunuh diri. Secara global WHO telah menyebutkan bahwa lebih dari 800.000 orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar 1 orang setiap 40 detik melakukan bunuh diri.

Salah satu dampak kemajuan teknologi digital dan perkembangan sosial media adalah meningkatnya angka kasus gangguan kesehatan mental terutama berkaitan dengan kecanduan akan gawai (gadget). Penelitian yang berjudul “A Tool to Help or Harm? Online Social Media Use and Adult Mental Health in Indonesia” dalam International Journal of Mental Health and Addiction menyebutkan bahwa penggunaan medsos yang berlebihan berbahaya bagi kesehatan mental karena dapat menyebabkan depresi. Peningkatan penggunaan media sosial dikaitkan dengan peningkatan skor Center for Epidemiological Studies Depression/CES-D atau skala depresi pada seseorang sebesar 9%.

Setiap orang pasti ingin hidup sehat. Namun, sehat secara fisik saja tak cukup dalam menjalani kehidupan ini. Selain fisik, kita juga perlu menjaga kesehatan mental kita. Sayangnya, banyak orang yang mengabaikannya sehingga memberi efek negatif besar dalam semua aspek kehidupannya.

Sebenarnya, apakah yang dimaksud mental yang sehat? 

Aspek kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial kita. Semua aspek tersebut memiliki pengaruh nyata pada cara kita menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan atau keputusan. Mental yang sehat merupakan hal penting di setiap tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Kesehatan mental yang tergangu bisa mempegaruhi pemikiran, suasana hati, dan perilaku kita. Ada banyak faktor yang berkontribusi pada kondisi mental kita, berikut faktor tersebut: faktor biologis, seperti gen atau kimiawi otak pengalaman hidup, seperti trauma atau pelecehan riwayat keluarga. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan sehat secara mental merupakan bagian penting dalam menunjang kesehatan tubuh dan kebahagiaan hidup. 


Tanda kesehatan mental terganggu 

Tanda kesehatan mental yang terganggu memang tampak abu-abu tak seperti kesehatan fisik, yang bisa kita ketahui secara gamblang.

Namun, bukan hal yang sulit untuk mengantisipasi adanya gangguan pada kesehatan mental diri sendiri dan orang-orang sekitar kita. Hal yang perlu kita lakukan hanyalah lebih peka terhadap kondisi diri dan lingkungan kita. Berikut berbagai gejala yang bisa terjadi saat kondisi kesehatan mental terganggu: 

  • makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit 
    • menarik diri dari orang-orang dan aktivitas sehari-hari 
      • tingkat energi rendah atau tidak ada sama sekali 
        • mati rasa atau seperti tidak ada masalah mengalami rasa sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan 
          • merasa tidak berdaya atau putus asa 
            • merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba lebih dari biasanya 
              • merasa sangat bingung, pelupa, gelisah, marah, kesal, khawatir, atau takut berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman 
              • mengalami perubahan suasana hati yang parah hingga menyebabkan masalah dalam hubungan 
              • memiliki ingatan akan peristiwa tertentu yang tidak bisa dilepaskan dari kepala 
              • mendengar suara atau mempercayai hal-hal yang tidak benar 
              • berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain 
              • ketidakmampuan untuk melakukan tugas sehari-hari.


Apa yang harus kita lakukan saat orang terdekat mengalami gejala tersebut? 

Jika teman atau kelurga kita mengalami gejala yang menunjukan gangguan kesehatan mental, kita bisa melakukan hal berikut: 

  • yakinkan mereka bahwa Anda bisa menjadi tempat yang aman untuk bercerita 
  • dengarkan mereka tanpa membuat penilaian dan berkonsentrasilah pada kebutuhan mereka saat itu 
  • tanyakan kepada mereka apa yang bisa kita lakukan untuk membantunya 
  • carilah informasi atau sumber yang tepat untuk penanganan lebih lanjut 
  • jika mereka melukai diri sendiri, pastikan mereka mendapatkan pertolongan pertama
  • dorong mereka untuk mencari bantuan profesional yang sesuai. 


Pertolongan untuk diri sendiri 

Jika merasa diri sendiri mengalami gangguan kondisi mental, kita juga harus melakukan pertolongan utama. Hal utama yang bisa kita lakukan ketika merasa kondisi mental tak stabil adalah dengan mengubah gaya hidup seperti berikut: 

  • mengurangi kebiasaan tak sehat seperti menghindari konsumsi alkohol, istirahat yang cukup, dan menerapkan pola makan sehat 
  • memberi jeda istirahat dari pekerjaan atau masalah yang sedang terjadi 
  • melakukan relaksasi seperti meditasi, praktik mindfulness, atau latihan pernapasan 
  • menulis jurnal untuk meluapkan semua perasaan atau emosi kita 
  • mencari dukungan dengan meminta bantuan teman, keluarga, atau mengunjungi profesional kesehatan mental.


Terverifikasi :
Project ini telah melewati proses verifikasi Family First Indonesia.
Kunjungan Lokasi :
Project Creator telah mengunjungi lokasi dan memiliki orang yang dapat dihubungi di lokasi tersebut.
Kunjungan Staff :
Team Family First Indonesia telah mengunjungi lokasi project ini.
Terhubung :
Penggalangan dana ini terhubung dengan yayasan (XXXXXX)