Processing...

BENANG KUSUT MENGELOLA KEUANGAN KELUARGA MUDA


Diposting oleh | Mon, 21 Sep 2020 12:33:23

Mengatur keuangan keluarga sejak awal akan menentukan arah kehidupan keluarga ke depan. Karena itu penting untuk menjaga agar jangan sampai melakukan kesalahan ketika mengelola keuangan di awal-awal pernikahan, karena dapat membahayakan banyak hal di masa depan.

Sayangnya, banyak keluarga muda yang 'kusut' dalam mengelola penghasilan, baik dari sang istri dan juga suami. Mari kita intip apa saja kekusutan yang sering dibuat oleh keluarga muda, karena mungkin keluarga Anda salah satu yang melakukannya...


1. Tidak Membuat Anggaran
Menurut Steve Kaye, perencana keuangan dari New Jersey, 20 % keluarga muda menganggap remeh akan pembuatan anggaran. Mereka terbiasa menabung dari sisa pengeluaran bulanan. Cara ini ternyata keliru, gaess....! Membuat anggaran tabungan dan pengeluaran dari awal akan membuat keuangan keluarga jadi lebih stabil, loh... Coba deh....

2. Melupakan Dana Darurat
Biaya hidup dan kebutuhan anak memang menjadi prioritas, tetapi dana darurat juga tidak kalah penting. Bagaimana kebutuhan keluarga dapat terpenuhi seandainya salah satu suami atau istri kehilangan pekerjaan? Inilah fungsi dari dana darurat! Pastikan mulai menyisihkan untuk menabung Dana Darurat sampai jumlahnya minimal 3 kali lipat dari pengeluaran bulanan keluarga, ya....

3. Membeli Rumah Terlampau Mahal
Membeli rumah tanpa memperhitungkan cicilan per bulannya menjadi tindakan yang kurang bijaksana. Hindari pembelian rumah 'dengan modal pengharapan yang optimis, bahkan terlalu optimis'... Hindari pemikiran sebagai berikut, "Sebenarnya sekarang ini saya hanya mampu membeli yang cicilannya sekian, tapi saya optimis saya bisa dapat bonus sampai 2x income yang sekarang, sehingga saya berani ambil yang cicilannya lebih tinggi lagi..."  Pastikan cicilan rumah tidak melebihi 30 % dari penghasilan tetap/riil Anda berdua. Kalaupun memang nanti setelah Anda mencicil, Anda benar-benar bisa mendapatkan bonus tersebut, Anda bisa mengalokasikannya untuk dana darurat atau dana pensiun.... atau jika kenaikan income tersebut bersifat tetap, diskusikan dan sepakati dengan pasangan apakah Anda berdua akan 'menukar' dengan rumah yang lebih tinggi nilainya.

4. Salah Alokasi Dana Pendidikan
Setiap tahun biaya pendidikan biasanya naik sekitar 10 % , bahkan bisa lebih, tergantung dari inflasi. Karenanya, Anda perlu mempersiapkan dari sekarang. Sebaiknya tidak memasukkan dana pendidikan ke dalam tabungan reguler. Konsultasikan dengan perencana keuangan guna mendapat rekomendasi terbaik untuk alokasi dana pendidikan.

5. Komunikasi dan Saling Terbuka
Hal yang juga tak kalah penting dalam mengelola keuangan adalah menyamakan dan mensepakati dengan pasangan. Ajak pasangan untuk berdiskusi mengenai hal itu, mulai dari konsep sampai pola penerapannya. Hal ini akan membangun keterbukaan antara Anda berdua, sehingga pengeluaran dan pemasukan bisa diatur dengan lebih baik.



Nahh... Semoga dengan ini para keluarga muda/pasangan muda bisa belajar untuk mengelola keuangan keluarga dengan baik, dan menghindari "kekusutan-kekusutan" yang bisa membahayakan banyak hal di kemudian hari...

Terverifikasi :
Project ini telah melewati proses verifikasi Family First Indonesia.
Kunjungan Lokasi :
Project Creator telah mengunjungi lokasi dan memiliki orang yang dapat dihubungi di lokasi tersebut.
Kunjungan Staff :
Team Family First Indonesia telah mengunjungi lokasi project ini.
Terhubung :
Penggalangan dana ini terhubung dengan yayasan (XXXXXX)