Situasi yang berkembang di negara kita belakangan ini memang satu sisi menimbulkan kecemasan dan kecurigaan... Namun di sisi yang lain, membuka kesempatan untuk orangtua dan anak-anak memiliki waktu yang lebih banyak di rumah.
Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan saat bersama keluarga di Rumah
1. Bermain bersama, khususnya permainan yang non-digital. Permainan keluarga seperti menyusun balok, lego, puzzle, merupakan permainan keluarga yang bisa dimainkan bersama seluruh anggota keluarga. Masa seperti ini juga kesempatan yang baik untuk membantu anak (dan mungkin juga orangtua) untuk mengurangi waktu menggunakan gadget.
2. Belajar bersama. Saat ini banyak situs yang bisa dikunjungi oleh anak, dengan pendampingan orangtua tentunya, untuk menambah pengetahuannya. Orangtua bisa berdiskusi dengan anak, khususnya tentang topik/pelajaran yang diminati anak. Orangtua juga bisa berbagi pengalamannya saat sekolah dulu, untuk menjadi pembelajaran bagi anak.
3. Membersihkan kamar bersama. Buka jendela untuk membiarkan udara segar masuk, seleksi/sortir barang-barang yang tidak terpakai, simpan barang-barang yang masih terpakai pada tempatnya, bersihkan dan rapikan tempat tidur (ganti sprei dan sarung bantal & guling bila perlu), sapu semua kotoran di lantai, lantai dipel. Semprot dengan pengharum ruangan atau disinfektan bila perlu.
4. Seleksi/sortir buku, pakaian, mainan, atau benda-benda lain yang sudah tidak digunakan. Yang rusak dibuang ke tempat sampah, yang masih bisa digunakan dapat diloakkan atau diberikan kepada yang membutuhkan.
5. Olahraga bersama. Selain membuat tubuh lebih sehat, olahraga bersama juga akan menghilangkan kejenuhan akan rutinitas, menjalin dan memperkuat komunikasi dan kebersamaan.
6. Nonton bersama. Sambil menonton film, orangtua bisa sambil menekankan dan menanamkan nilai-nilai hidup yang penting bagi anak-anaknya.
7. Kontak dengan saudara yang berada di luar kota, atau bahkan di luar negri. Sebuah studi baru yang diterbitkan oleh American Psychological Association dalam “Journal of Family Psychology” menemukan bahwa orang yang merasa tidak didukung oleh keluarga akan lebih mungkin menderita penyakit kronis daripada mereka yang tidak bahagia dengan pasangan mereka. Hubungan emosional dengan keluarga, yakni ibu, ayah, kakak, adik, saudara, atau kakek dan nenek, yang tetap dijaga meski sudah terpisah oleh jarak, disebut memiliki efek lebih besar terhadap kehidupan masing-masing anggota keluarga. Karena itu tetaplah jaga hubungan, baik melalui video call, skype, maupun juga melalui media komunikasi lainnya.
8. Beribadah bersama. Meski berada di nomor terakhir, tapi justru ibadah bersama ini adalah aktivitas yang paling penting di antara yang lainnya. Selain membuat seluruh anggota keluarga bertumbuh secara rohani, ibadah bersama juga akan menanamkan sebuah prinsip kepada anak-anak, agar mereka sadar kepada siapa mereka harus percaya dan berharap, khususnya di masa-masa sulit dalam hidup mereka kelak.